MAINKAN MUSIKMU. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Download gratis Guitar Pro


DOWNLOAD GRATIS SOFTWARE MUSIK GUITAR PRO

USER ID = 5INT5674774
KEY ID = HEKZ6-8B4EX-498B7

atau

USER ID: TEAMZWT
KEY ID: AEAAK-ANR60-AAAAZ

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CUM ON FEEL THE NOIZE

DOWNLOAD GRATIS PART BASS CUM ON FEEL THE NOIZE (QUIET RIOT)
DOWNLOAD MP3 CUM ON FEEL THE NOIZE

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Poster sebagai media pembelajaran


download gratis contoh poster sebagai media pembelajaran

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

EDELWEISS


KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD EDELWEISS.MID
KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD EDELWEISS.PDF




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PUSH UP SANGAR


HUKUMAN BERAT......!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CONTOH TUGAS MUSIK PENDIDIKAN


CONTOH TUGAS MUSIK PENDIDIKAN

KLIK DISINI UNTUK MENDOWNLOAD

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DOWNLOAD MATERI UJIAN ANSAMBEL



DOWNLOAD MATERI UJIAN ANSAMBEL


Temn2 bisa download materi ujian ansambel disini

Naik - Naik ke Puncak Gunung.mid
Naik - Naik ke Puncak Gunung guitar1,pdf
Naik - Naik ke Puncak Gunung guitar2.pdf
Naik - Naik ke Puncak Gunung pianika.pdf
Naik - Naik ke Puncak Gunung recorder.pdf
Naik - Naik ke Puncak Gunung violin.pdf
Naik - Naik ke Puncak Gunung Full.pdf


kalo temn2 mau download semua sekaligus, silakan download

Naik - Naik ke Puncak Gunung Full.rar

Untuk Posisi pemain, seperti pada waktu penilaian yang kemarin saja:
2 gitar, 2 pianika, 2 recorder, ditambah 1 violin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TUGAS ANSAMBEL

DOWNLOAD GRATIS Tugas ansambel :

klik disini untuk download "tanah airku.pdf"
klik disini untuk download "sepasang matabola.pdf"
klik disini untuk download "tanah airku.mid"
klik disini untuk download "sepasang mata bola.mid"
klik disini untuk download "hanya ingin kau tau.mid"
klik disini untuk download "hanya ingin kau tau.pdf"
klik disini untuk download "hanya ingin kau tau1.pdf"
klik disini untuk download "hanya ingin kau tau2.pdf"
klik disini untuk download "hanya ingin kau tau3.pdf"
klik disini untuk download "romance.pdf"

SELAMAT MENIKMATI...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CARA MENCARI CHORD MUSIK

Penyusunan Chord



Contoh chord yang sederhana adalah tipe chord triad. Chord-chord yang lain merupakan
kelanjutan (expanded) dari tipe triad ini. Yang paling dasar adalah tipe triad mayor. Yaitu
penyusunan chord mayor dengan 3 nada penyusun. Triad mayor terdiri dari nada pada
tingkat 1,3, dan 5.

Beberapa chord tipe triad lainnya dapat dilihat di bawah ini. Perlu diingat
untuk menuliskan chord ada simbol-simbol yang sudah disusun untuk memudahkan dalam
penulisan. Simbol ini juga menyingkat penamaan sebuah chord.


Kombinasi triad lainnya
m 1 b3 5 minor
sus2 1 2 5 suspended second
sus4 1 4 5 suspended fourth
majb5 1 3 b5 major flat fifth
mb5 1 b3 b5 minor flat fifth
+ 1 3 #5 augmented

Dari tabel di atas, misalkan ingin menyusun chord Csus2, maka dari tangga nada C mayor :
Nada : C – D – E – F – G – A – B – C
Tingkat : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8

Chord Csus2 adalah dengan memainkan nada C-D-G. Selanjutnya silakan Anda berlatih
menyusun chord triad berdasarkan rumus pada tabel 4 di atas.

Ada kalanya penyusunan chord tidak hanya 3 nada (triad). Dengan menambahkan beberapa
nada lainnya maka chord yang dimainkan kedengaran lebih ‘enak’. Untuk hal ini di sini
juga diberikan beberapa rumus untuk penyusunan chord dengan nada lebih dari tiga. Akan
tetapi perlu diingat, ini sifatnya tambahan dari chord triad yang sudah di jelaskan di atas.
Oleh sebab itu penguasaan terhadap chord triad sangat penting.


Chord lanjutan dari triad mayor



Major 1 3 5 major
7 1 3 5 b7 seventh
9 1 3 5 b7 9 ninth
11 1 3 5 b7 9 11 eleventh
13 1 3 5 b7 9 (11) 13 thirteenth


Chord lanjutan dengan kombinasi antara triad mayor dan tingkat lain



6 1 3 5 6 sixth
add9 1 3 5 9 add ninth
6add9 1 3 5 6 9 sixth add ninth
maj7 1 3 5 7 major seventh
maj9 1 3 5 7 9 major ninth
7#9 1 3 5 b7 #9 seventh sharp ninth
7b9 1 3 5 b7 b9 seventh flat ninth
9#11 1 3 5 b7 9 #11 ninth sharp eleventh
13b9 1 3 5 b7 b9 13 thirteenth flat ninth
13#9 1 3 5 b7 #9 13 thirteenth sharp ninth
maj13 1 3 5 7 9 13 major thirteenth


Selanjutnya berikut ini diberikan chord tambahan untuk triad minor.

Chord lanjutan dari triad minor



m 1 b3 5 minor
m7 1 b3 5 b7 minor seventh
m9 1 b3 5 b7 9 minor ninth
m11 1 b3 5 b7 9 11 minor eleventh
m13 1 b3 5 b7 9 (11) 13 minor thirteenth


Chord lanjutan dengan kombinasi antara triad minor dan tingkat lain



m6 1 b3 5 6 minor sixth
madd9 1 b3 5 9 minor add ninth
m6add9 1 b3 5 6 9 minor sixth add ninth
m(maj7) 1 b3 5 7 minor major seventh
m9(maj7)1 b3 5 7 9 minor ninth major seventh


Berikut ini juga diberikan chord diminis dari mayor maupun minor.

Chord diminis untuk nada mayor



majb5 1 3 b5 major flat fifth
7b5 1 3 b5 b7 seventh flat fifth
9b5 1 3 b5 b7 9 ninth flat fifth
7b5b9 1 3 b5 b7 b9 seventh flat fifth flat ninth
13b5b9 1 3 b5 b7 b9 13 thirteenth flat fifth flat ninth


Chord diminis untuk nada minor



mb5 1 b3 b5 minor flat fifth
m7b5 1 b3 b5 b7 minor seventh flat fifth
dim 1 b3 b5 6 diminished
m7b5b9 1 b3 b5 b7 b9 minor seventh flat fifth flat ninth

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pasangan Chord Musik

Dalam mengiringi sebuah lagu maka jenis chord yang dimainkan tentu juga tergantung dari

nada dasar lagu tersebut. Selain itu, untuk menentukan pasangan chord yang dipakai untuk

mengiringi lagu juga memiliki aturan tersendiri.



Untuk memudahkan pencarian formulanya, ada baiknya dimulai dengan menganalisis dari

sistem tangga nada C mayor.

Tangga nada C mayor



Tangga nada C mayor : C – D – E – F – G – A – B – C

Masing-masing nada dalam tangga nada C mayor ini dicari triad-nya, maka [5] :

Triad : C – E - G

Tingkat : 1 – 3 – 5 => C mayor



Triad : D – F – A

Tingkat : 1 – b3 – 5 => D minor



Triad : E – G – B

Tingkat : 1 – b3 – 5 => E minor



Triad : F – A – C

Tingkat : 1 – 3 – 5 => F mayor



Triad : G – B – D

Tingkat : 1 – 3 – 5 => G mayor



Triad : A – C – E

Tingkat : 1 – b3 – 5 => A minor



Triad : B – D – F

Tingkat : 1 – b3 – b5 => B diminis



Triad : C – E – G

Tingkat : 1 – 3 – 5 => C mayor



Dari penurunan di atas terdapat 3 buah triad mayor yaitu pada tingkat 1, 4, dan 5 relatif

terhadap tangga nada C mayor. Ini berarti bila mengiringi dari C mayor, pasangan chord

mayor lainnya adalah F mayor dan G mayor (biasanya cukup ditulis dengan F dan G saja).

Kemudian didapati juga ada 3 buah chord minor, yaitu pada tingkat 2,3, dan 6 relatif

terhadap tangga nada C mayor. Ini juga berarti pasangan chord lainnya yang dapat

mengiringi chord C mayor adalah : D minor (Dm), E minor (Em), dan A minor (Am).

Kemudian terdapat satu chord diminis, yaitu B diminis (Bdim).



Bagian ini sering digolongkan sebagai berikut :

Bagian



Tingkat <=> Nama

I <=> Tonic

II <=> Supertonic

III <=> Mediant

IV <=> Subdominant

V <=> Dominant

VI <=> Submediant

VII <=> Leading Tone


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Finding Intervals in Keys Other than C

Finding Intervals in Keys Other than C



The best way to find intervals in other keys is to have all the Major scales
memorized. There are only 12 of them, so it shouldn’t take too long.
Because I’m originally a trumpet player, I still figure out intervals by
running up the major scales with trumpet fingerings. It’s sort of like
counting on your fingers. Very handy.
Another way is to memorize how many whole and half steps are in each
interval. This takes a lot of brain space, but it’s possible. Here’s a little
table with the number of whole and half steps for each interval.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Articles About Arts Type

Articles About Arts Type


At the time of the current art are very influential to the development of Science & Technology. We can not be detached from the art, without the art of living we will not be beautiful, because art is the beauty terbentuknya support. For example,

the house, without the sense of beauty, the house that we will now huni having a certain ancient. So also with Technology is now developing, must be supported with the art. Examples are motor, motor with a first period that is now definitely have a different model. Of course that is now better than the first. berikutu ni is the kind of kind of art that I will describe in general:

Arts Type



1. Visual Arts



Art is a branch of the arts. Art has a certain shape and that is still using the elements as a form of existence that is classified in the form of a picture, painting, sculpture, graphics, craft, skill, and multimedia.

Basic competencies that must be achieved is a field of art include the ability to understand and painting work, the ability to understand and make the statue, the ability to understand and create graphics, the ability to understand and make a craft, and the ability to understand and make work or multimedia facilities. In terminology has been basically set up as someone who is able to finesse the field kerupawanan.

Art mengakar has started the era of animism and dynamism to melenium time. Visual Arts into one of the branches of the art form that performatif present kasat eyes. Illusion of form and can be felt in the form of classification, such as has been mentioned at the top. Representation of fine art through consideration of the synergistic in the media that is used as a basic form of manifestation. The contextual art is a form of mediation kasat a close eye to the omen picture, painting, sculpture, crafts and multimedia skill. elements associated with the branch of art.

2. Arts Music





Element is the sound of the main elements of art music. Other elements in the form of harmony, melody and music notation are taught the means of existence. Media art is the vocal music and instruments. Characters can shape the music instrument musical instrument musical instruments and Western Nusantara / traditional. Type of traditional musical instruments, among others, consists of flute, xylophone kromong, Gamelan, Angklung, tambourine, harp, and kolintang and arumba. Type of equipment, among other Western music consists of piano, guitar, flute, drums, electronic music, sintetiserr, seksopon, and trumpet.

Basic competencies that must be achieved in studying the art of music includes the ability to understand and create music, the understanding of music include harmony, melody and musical notation and musical acumen that allows one device can adapt to the music quickly. On the other hand, the ability to understand and make a notation, mengaransemen ability, and practice basic and advanced in many tools or instruments are skilled, and the ability to understand and create multimedia. Art of music to promote a more sound elements as the basic medium proportion have more music on a regular sound, the rhythmic sound, and blend the sounds menjurus to the experimental sounds of harafiah without rhythm, melody and harmony. Art music in many developing community that has the flow of classical, expressionist, eksperimentalis, with map and fluonsis development through music sounds that are not rhythmic and pitched. Art music since the flower-growing period until the Renaissance century millennium. The progressive flow of music that evolved in this direction more to the music that has tonasi, intervals, harmony and the variants.

Art music in the form of more transparent results of his work. Noise as the media said to be one of the means of communication in menginternalisasikan sound to meaning in translation from the quantum mind aranjer (Playground Music) to the spectators. Thus, the regulation required pemaknaan articulation of how the delivery of music music for meaning can be understood by audiences. Thus the meaning of regulation easier to understand music, to understand and become the media of communication between the music Organized penghayat music.

3. Arts Theater



Basic competencies of arts theater includes the ability to understand and work the theater, the ability to understand and create the script, the ability to understand a role in the field of casting the ability to understand and create a procedure or setting the stage techniques and the creation of a friendly atmosphere as enhancements in membidangi art theaters.

On the other hand, the ability to understand the role itself is outside the control of a special need to be technically work in the theater. Ability to understand and create the facilities and infrastructure equipment based multimedia is the current approach should be a performer in connection with the presentation of theater-based technology. Theater arts as an integral part of the media have said the voice in shape characterization. Or how this technique is the creation of casting, talent, diksi, intonation, setting laring and consistently faring is an important part of the embodiment of the profession should be held.

4. Dancing



Media says dance is movement. Dance movement is a movement that diperhalus and aesthetic elements are given. Movement in the dance work as a medium to communicate a particular purposes of the choreographer. The beauty of dance lies in the form of satisfaction, happiness, both from the choreographer, and model it or spectators.

Competence in learning the basic art of dance includes the practice of basic and advanced control of movement in dance includes dance and traditional dance garapan, the ability to understand the direction and purpose in the concept of choreography choreographer of the group. An ability to understand the work dance (choreography) is a special skill associated with sensitivity choreography, on the other hand are expected to have sensitivity to understand the aspects of dance and the beauty of the technical aspects. Century as a modern adaptation, the ability to understand and create multimedia devices related to the dance is a form of adaptation of human resources in technology with adaptasinya. Embodiment of cultural expression through movement and the dijiwai tied to cultural values into the basic or standard benchmark measure for the dance form to be examined dances in the area of Indonesia. As one of the most important elements in the Indonesian art form in the performance of movement, required the existence of social life and supporting the spiritual community. The role and function of dance is so important to date on the peak area became a symbol of art and dance as a cultural peak in the area concerned. Type of dance that has become the top local culture is very close to serve as the dance diunggulkan daerah.di where the dance came.

Diverse dances inherited local people in Indonesia, whether sacred or secular, traditional and nontradisional. Forms of dance from prehistoric era to the modern era, the era of a particular product from the history of dance help to be able to grow-up to the end of the flower dance requires zaman.Seni media movement. Pure movement or wantah not have specific purposes. Maknawi movement has a sense of meaning and a purpose-built with the elements when the beauty, the dance movements are smooth, aesthetic, and building geraknya have disclosed that the expression of human dinikmati.Seni to dance much influenced by the belief in animism and dynamism. Thus, the first since the era of dance has a function of the central role in life. The role of dance in the ceremonies associated with the ways and purposes related to the procession of a ritual or ceremony keagamanaan. Hand dance art forms and traditions nontradisi. Nature-function-magical ritual that animism is the belief dynamism capable of becoming a central force in any religious ceremony. In its development, art and traditional dance in the end inherit a new performing arts and through innovative dramatari prembun, to a ballet type of art are born in the modern era. In the modern society that is dynamic, the presence of dance art that requires both the presence of dancers, dance teachers, professional, and thinkers-thinkers who can formulate the future of dance proportionally. Therefore, it must be some control of the dance techniques that can qualify as a professional dancer.

5. Crafts



Branch of the arts is basically prioritizing skills to hand in the form of handicrafts. This craft includes elements of embroidery, lace, art folding, decorative art, and art that emphasized the skills of hand. Art and knowledge can be understood and known by the reader in developing the personality and diversity. In a living will feel dry and tasteless if we do not have the arts. Can restrict the arts and cultural aspects of the expanding horizon of knowledge and diversity of someone. The actual art of music is the shape, appearance, theater, dance and a multilingual, multicultural and multidimensional.

At the end of this review can diakumulasi, which branch of art the most senangi you. Try to give an example of a branch of art the most senangi you in the form of art that you create or recognize you.

6. A conception of art technology



Growth in the development of science is able to adopt significantly different to the application of knowledge in the emergence of a branch of knowledge baru.Salah a reform in the field of knowledge related to the emergence of a branch of art is art associated with the use of sophisticated equipment.

Branch of art-related technologies is the emergence of a branch of art, such as the role of art (khususnys sinetron), documentation (Cinema), audio-visual (keproduseran) and others. Wahana penjajagan knowledge in the field related to the utilization of sophisticated tools to create garapan knowledge in the field of art and the role adaptasinya. The emergence of a branch of art are a sign that the technology development vehicle of art and knowledge of the arts in relation to technology capable of insight mengadaptasikan knowledge as a new vessel casting talent art associated with the use of sophisticated equipment.

The arts as a methodology to introduce someone to understand the objects in the problems associated with the work of art and socializing. With imagination, someone who can learn the art of fancy, especially in finding new things, creating new things, and the various findings memodivikasi existing to new forms of representation as something that has long been there.

Branches of art such as has been mentioned above is the basic strength of a very effective way to bring inspiration for many. Imagination someone who learned the arts can be developed more widely to increase and develop the language movement, appearance, sound and voice to keep growing and growing according to the level of reputation and body language, the language movement, and the sound of the language combined with psychological approach.


Activities terbungkus in the art of making art as works of art related to the reflection ideas, and actions related to the continuous process.

Arts activities involving some aspect of multilingual, multicultural and multidimensional able to reach out widely over a few things ie.


1. Setting up a parallel education,


2. Develop knowledge of different cultures


3. Value the community, introduce culture in education, and,


4. Helping educators develop educated and multicultural perspective.


Ranah In particular, the concept of entrepreneurship into the basic concept of the development of writing this book. As the material of the study, answers that can bridge the integral development of the birth of entrepreneurship education into the professional model. This model is used in education to print professional-quality dancers, have the competence, to have the ability to account profesionalismenya both in public and d the scope of the formal education.

Model of professional education as a means of caretaker in the indicator can have a direction of a competent art of creation and the art of expertise in the styles, techniques, and methodologies that can be used as an approach to expertise that is applied. This concept provided with professional ideas dibalut creative work, terprogram schedule, and the process by pouring the professionalism based experience so that future becomes more terasah. The emphasis of independent and follow a structured a creative ability to become more professional on the basis of strong and adequate. Thus, the process to occur before the simulation mengerucut and make someone who is able to learn the concept of entrepreneurship can create professional clearly. Here the required forging a professional basis has a foundation so that the needs are expected to become a professional in downright berwirausaha and potential challenges in the face in the future. Thus this concept as a vehicle used to strike seeds menjurus to professional path that is set or rules can not be ditawar again. Some of the indicators in the form of professional skills is as follows below.


1. Emphasized the products / results,

2. Knowledge into a model of professionalism that ideally,

3. Obyektivitas training and experience into the inner terasah,

4. Style of delivery and technical professionals to become a symbol of professional,

5. Imitatif procedures, training, demonstration, performance and creativity profesionalismenya symbol,

6. Ability, mastery, and self into character and characteristics of professionals capable of developing the concept of self, group and colony.

7. Berproses characteristics in the product quality is the symbol of maturation and self-forging mentalita experience terasah professionalism in the performance of the desirable.

8. Professionalism is built involve professional actors, artist and choreographer.

That is a glimpse earlier explanation about the art that will be able to easily add friends insights about art. "Be of good artists, good artists who do not need alcohol to get inspiration."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Artikel Tentang Macam - Macam Seni

Artikel Tentang Macam - Macam Seni


Di zaman sekarang ini seni memang sangat berpengaruh terhadap perkembangan IPTEK. Kita tidak bisa terlepas dari yang namanya seni, tanpa adanya seni hidup kita tidak akan indah, karena seni merupakan hal pendukung terbentuknya keindahan. Misalnya saja rumah, tanpa adanya rasa keindahan, maka rumah yang kita huni sekarang ini akan bermodel kuno. Begitu juga dengan tekhnologi yang sekarang ini berkembang, pasti didukung dengan adanya seni. Contohnya adalah motor, motor zaman dulu dengan yang sekarang pasti mempunyai model yang berbeda. Pastinya yang sekarang lebih bagus dari pada yang dulu. berikutu ni adalah macam macam seni yang akan saya jelaskan secara umum :


Macam Macam Seni


1. Seni Rupa


Seni rupa merupakan salah satu cabang kesenian. Seni rupa memiliki wujud pasti dan tetap yakni dengan memanfaatkan unsur rupa sebagai salah satu wujud yang diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia.


Kompetensi dasar yang harus dicapai bidang seni rupa adalah meliputi kemampuan memahami dan berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan memahami dan berkarya grafis ,kemampuan memahami dan membuat kerajinan tangan, serta kemampuan memahami dan berkarya atau membuat sarana multimedia. Terminologi in pada dasarnya telah ditetapkan sebagai kecakapan seseorang yang mampu menguasai bidang kerupawanan.


Seni rupa telah mengakar mulai zaman animisme dan dinamisme hingga jaman melenium. Seni Rupa menjadi salah satu bagian cabang seni yang secara performatif mempresentasikan wujud yang kasat mata. Ilusi tentang wujud dapat diserap dan dirasakan ke dalam klasifikasi bentuk seperti telah disebut pada bagian atas. Representasi bentuk seni rupa dipertimbangkan secara sinergis melalui perhelatan media yang digunakan sebagai dasar perwujudan rupa. Secara kontekstual seni rupa merupakan wujud mediasi bentuk kasat mata yang dekat ke arah perlambang gambar, lukis, patung, kerajinan tangan kriya dan multimedia. berhubungan dengan unsur cabang kesenian.


2. Seni Musik




Unsur bunyi adalah elemen utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni, melodi dan notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Media seni musik adalah vokal dan instrumen. Karakter musik instrumen dapat berbentuk alat musik Barat dan alat musik Nusantara/tradisional. Jenis alat musik tradisional antara lain terdiri dari seruling, gambang kromong, gamelan, angklung, rebana, kecapi, dan kolintang serta arumba. Jenis alat musik Barat antara lain terdiri dari piano, gitar, flute, drum, musik elektronik, sintetiserr, seksopon, dan terompet.


Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam mempelajari seni musik meliputi kemampuan memahami dan berkarya musik, pemahaman pengetahuan musik mencakup harmoni, melodi dan notasi musik serta kecerdasan musikal yang memungkinkan seseorang dapat beradaptasi dengan perangkat musik secara cepat. Di sisi lain, kemampuan memahami dan membuat notasi, kemampuan mengaransemen, serta praktik dasar maupun mahir dalam banyak alat atau instrumen secara terampil, serta kemampuan memahami dan membuat multimedia. Seni musik yang lebih mempromosikan unsur bunyi sebagai medium dasar musik lebih memiliki proporsi pada bunyi yang teratur, bunyi yang berirama, serta paduan bunyi yang menjurus kepada eksperimental bunyi secara harafiah tanpa ritme, melodi maupun harmoni. Seni musik banyak berkembang pada komunitas masyarakat yang memiliki aliran klasik, ekspresionis, eksperimentalis, dan fluonsis dengan memetakan perkembangan musik melalui bunyi-bunyian yang tidak berirama dan bernada. Seni musik tumbuh-kembang sejak zaman Renaissance hingga abad milenium. Secara progresif aliran musik yang berkembang pada saat ini lebih ke arah musik yang memiliki tonasi, interval, dan harmoni secara varian.


Seni musik lebih transparan dalam bentuk hasil karyanya. Bunyi sebagai media ungkap menjadi salah satu alat komunikasi dalam menginternalisasikan makna bunyi ke dalam penerjemahan kuantum dari pikiran aranjer(penata musik) ke penonton. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemaknaan artikulasi penataan musik terhadap cara penyampaian makna musik untuk dapat dimengerti oleh penonton. Dengan demikian makna penataan musik semakin mudah dipahami, dimengerti dan menjadi media komunikasi antara penata musik dengan penghayat musiknya.


3. Seni Teater


Kompetensi dasar bidang seni teater mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater, kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di bidang casting kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung dan penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater.

Di sisi lain, kemampuan memahami untuk berperan di luar dirinya adalah penguasaan khusus yang harus dikuasai secara teknis dalam berkarya teater. Kemampuan memahami dan membuat sarana dan prasarana perlengkapan berbasis multimedia adalah pendekatan aktual yang harus dikuasai seorang dramawan dalam kaitannya dengan penyajian teater berbasis teknologi. Seni teater juga sebagai bagian integral kesenian memiliki media ungkap suara dalam wujud pemeranan. Cara atau teknik ini lebih mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi, intonasi, pengaturan laring dan faring secara konsisten adalah bagian penting dari penjelmaan profesi yang harus dimiliki.


4. Seni Tari


Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.

Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok. Kemampuan memahami an berkarya tari (koreografi) adalah keterampilan khusus berhubungan dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek keindahan secara teknis. Sebagai penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber daya manusia dalam adaptasinya dengan teknologi. Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya menjadi patokan dasar atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk tari-tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah satu unsur terpenting kesenian di Indonesia dalam wujud performa gerak, dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai budaya di daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut berasal.

Beraneka ragam tari-tarian yang diwarisi masyarakat daerah di Indonesia baik yang sakral maupun yang sekuler, tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari zaman prasejarah hingga zaman modern, produk dari zaman tertentu membantu sejarah kehidupan tarian untuk dapat tumbuh-kembang hingga akhir zaman.Seni tari memerlukan media gerak. Gerak murni atau wantah tidak memiliki maksud-maksud tertentu. Gerak maknawi memiliki makna maksud-maksud tertentu dan apabila dibangun dengan unsur keindahan, maka gerakan tari semakin halus, estetis, dan geraknya memiliki bangunan ekspresi bentuk yang diungkapkan manusia untuk dinikmati.Seni tari banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dinamisme dan animisme. Oleh sebab itu, sejak zaman dulu tarian sudah memiliki peran fungsi yang sentral dalam kehidupan beragama. Peran tari dalam upacara terkait dengan cara dan tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual. Seni tari mewariskan bentuk-bentuk tradisi maupun nontradisi. Sifat—fungsi magis-ritual yang dipengaruhi kepercayaan animisme dinamisme mampu menjadi kekuatan sentral dalam setiap upacara keagamaan. Dalam perkembangannya, seni tari tradisional pada akhirnya mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif melalui dramatari prembun, hingga sendratari jenis kesenian yang lahir pada zaman modern. Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari memerlukan hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang profesional, dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan tari secara proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut penguasaan teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang profesional.


5. Kerajinan Tangan


Cabang kesenian ini pada dasarnya memprioritaskan kepada keterampilan tangan dalam bentuk benda hasil kerajinan. Hal kerajinan tangan mencakup unsur-unsur bordir, renda, seni lipat,seni dekoratif, serta seni yang menekankan keterampilan tangan. Seni dan pengetahuan lain dapat dipahami dan diketahui oleh pembaca dalam upaya pengembangan kepribadian dan keanekaragaman. Dalam suatu kehidupan akan terasa hambar dan gersang apabila kita tidak memiliki kesenian. Kesenian dapat menyempitkan aspek budaya dan memperluas cakrawala serta keanekaragaman pengetahuan seseorang. Secara aktual kesenian yang ada berwujud musik, rupa, teater, dan tari secara multilingual, multikultural, dan multidimensional.

Pada akhir ulasan ini dapat diakumulasi, mana cabang seni yang paling kalian senangi. Coba berilah contoh salah satu cabang seni yang paling kamu senangi dalam bentuk karya seni yang pernah kalian buat atau kalian kenali.


6. Seni Berwawasan Teknologi


Pertumbuhan perkembangan ilmu pengetahuan secara signifikan mampu mengadopsi berbagai penerapan pengetahuan ke dalam munculnya cabang pengetahuan baru.Salah satu reformasi di bidang pengetahuan yang berhubungan dengan seni adalah munculnya cabang seni berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih.


Cabang pengetahuan seni yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi adalah munculnya cabang seni, seperti seni peran (khususnys sinetron), pendokumentasian (sinema), audio-visual (keproduseran) dan lain-lain. Wahana penjajagan pengetahuan di bidang yang berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih tersebut memunculkan garapan pengetahuan di bidang seni peran dan adaptasinya. Munculnya cabang seni berwawasan teknologi menjadi pertanda bahwa wahana pengembangan seni dan pengetahuan kesenian dalam kaitannya dengan wawasan teknologi mampu mengadaptasikan pengetahuan baru sebagai wadah penuangan bakat-bakat seni berhubungan dengan penggunaan alat-alat canggih.


Kesenian sebagai sebuah metodologi memperkenalkan seseorang memahami obyek ke dalam permasalahan-permasalahan yang dikaitkan dengan pekerjaan seni dan bersosialisasi. Dengan imajinasi, seseorang yang mempelajari seni dapat berangan-angan terutama dalam menemukan hal baru, menciptakan hal baru, serta memodivikasi berbagai temuan yang sudah ada ke bentuk baru sebagai representasi sesuatu yang telah lama ada.


Cabang-cabang kesenian seperti telah disebut di atas merupakan kekuatan dasar yang sangat efektif untuk mendatangkan inspirasi bagi banyak orang. Imajinasi seseorang yang belajar kesenian dapat dikembangkan secara lebih luas dengan meningkatkan dan mengembangkan bahasa gerak, rupa, bunyi, dan suara untuk tetap tumbuh dan berkembang menurut tingkat dan reputasi bahasa tubuh, bahasa gerak, serta bahasa bunyi dikombinasikan dengan pendekatan psikologis.



Kegiatan kesenian yang terbungkus dalam pembuatan seni berupa karya seni berhubungan dengan refleksi ide-ide, dan tindakan-tindakan yang terkait dengan proses berkesinambungan.


Kegiatan seni melibatkan beberapa aspek multilingual, multikultural dan multidimensional mampu menjangkau secara luas atas beberapa hal yakni.



  1. Menyiapkan pendidikan yang sejajar,


  2. Mengembangkan pengetahuan berbagai budaya


  3. Memberikan nilai masyarakat, Mengenalkan budaya dalam dunia pendidikan, serta,


  4. Membantu pendidik dan terdidik mengembangkan perspektif multibudaya.


Dalam ranah khusus, konsep pengembangan kewirausahaan menjadi konsep dasar pengembangan penulisan buku ini. Sebagai bahan kajian, jawaban yang integral dapat menjembatani lahirnya pengembangan kewirausahaan ke dalam pendidikan model profesional. Model ini digunakan dalam pendidikan untuk mencetak profesionalisme penari yang berkualitas, memiliki kompetensi, memiliki kesanggupan untuk mempertanggungjawabkan profesionalismenya baik di depan umum maupun d lingkup pendidikan formal yang dimiliki.


Model profesional sebagai alat pengemban pendidikan di dalamnya memiliki indikator yang dapat menjadi arah pelaku seni yang kompeten terhadap penciptaan seni dan seperangkat keahlian dalam gaya, teknik, dan metodologi yang dapat digunakan sebagai pendekatan keahlian yang diterapkan. Konsep profesional ini dibekali dengan ide yang dibalut kerja kreatif, jadwal terprogram, serta proses penuangan yang dilandasi oleh profesionalisme sehingga pengalaman ke depan menjadi semakin terasah. Penekanan kerja mandiri dan tindak kreatif yang terstruktur menjadi kemampuan profesional menjadi semakin bertumpu pada landasan yang kuat dan memadai. Dengan demikian proses ke depan terjadi simulasi yang mengerucut dan mampu menjadikan seseorang yang mempelajari dengan konsep profesional dapat menciptakan kewirausahaan secara jelas. Di sini dibutuhkan penempaan yang memiliki landasan basis profesional sehingga diharapkan memenuhi kebutuhan seorang profesional menjadi tangguh dalam berwirausaha serta potensial dalam menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian wahana konsep ini selayaknya digunakan untuk menempa bibit-bibit profesional menjurus ke jalur yang sudah diatur atau ketentuan yang tidak dapat ditawar lagi. Beberapa indikator profesional dalam bentuk keterampilan adalah sebagai berikut di bawah ini.



  1. Menekankan kepada produk/hasil,

  2. Pengetahuan profesionalisme menjadi model yang dicita-citakan,

  3. Obyektivitas dan latihan menjadi pengalaman batin yang terasah,

  4. Gaya penyampaian dan teknik profesional menjadi simbol konsep profesional,

  5. Prosedur imitatif, latihan, demonstrasi, dan unjuk kreativitas simbol profesionalismenya,

  6. Kemampuan, kemahiran, dan penampilan diri menjadi watak dan karakteristik konsep profesional mampu berkembang mandiri, dan berkelompok koloni.

  7. Karakteristik berproses dalam menghasilkan produk berkualitas adalah simbol pematangan diri dan penempaan mentalita pengalaman yang terasah dalam performa profesionalisme yang diidamkan.

  8. Profesionalisme yang dibina meliputi pelaku profesional, artis dan koreografer.

Itu tadi adalah sekilas penjelasan saya tentang seni yang mudah mudahan akan bisa menambah wawasan teman teman tentang seni. "Jadilah seniman yang baik, seniman yang baik tidak membutuhkan alkohol untuk mendapatkan inspirasi".

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEJARAH MUSIK

TINJAUAN SEJARAH MUSIK


Perkembangan musik klasik dapat dikelompokkan dengan

berbagai sistem. Sebagai contoh ialah yang mengacu pada

perkembangan tekstur musikal, seperti periodesasi yang di buat oleh

Ewen (1963:7-13): Era Polifonik (1200-1650), Masa Kelahiran Homofonik

(abad ke-17), Periode Klasik (abad ke-18 hingga permulaan abad ke-19)

Periode Roantik (abad ke-19) dan Periode Modern (abad ke-20).

Sementara itu Stein (1963) merdasarkan periodesasi historis musik klasik

atas prosedur komposisi dan bentuk musik. Menurut sitem tersebut

taksonomi historis musik klasik adalah sebagai berikut: Era Abad

Pertengahan (300-1000), Romanesque (1000-1150), Ars Antiqua (1150-

1300), Ars Nova (1300-1400), Renaisans Awal (1400-1500), Renaisans

Tinggi (1500-1600), Barok (1600-1750), Rococo (1725-1778), Klasikisme

(1750-1827), Romantikisme (1800-1900), Impresionisme (1880-1918),

dan Abad ke-20 (1900 hingga sekarang). Walaupun demikian, dalam bab

ini periodisasi yang disampaikan ialah Era Kuno (Sebelum 600), Era

Abad Pertengahan (600-1450), Era Renaisans (1450-1600), Era Barok

(1600-1750), Era Klasik (1750-1820), Era Romantik (1820-1900), dan Era

Kontemporer (1900-Sekarang).

Era Kuno (Antiquity) (- 500)


Sejarah Terbentuknya Musik Barat




Musik Barat Awal terbentuk oleh tiga komponen budaya meliputi

tradisi-tradisi yang tidak sepenuhnya Eropa: Pertama, Timur Tengah

dan Mesir Kuno (daerah Mesopotamia di sekitar sungai Tigris dan

Euphrate yang didiami suku-suku bangsa Sumeria, Babylonia, dan

Assyria) meninggalkan artefak gambar-gambar instrumen musik yang

sudah lengkap (idiofon, aerofon, kordofon, dan membranofon) untuk

memainkan himne yang diukir pada batu tahun 800 SM. Lima ratus tahun

kemudian Bangsa Mesir melakukan hal yang sama, sedangkan bangsa

Yahudi tercatat sejak tahun 2000 SM dan didokumentasikan dalam Kitab

Perjanjian Lama yang lebih berkembang karena kemudian diadobsi dan

diadaptasikan dalam liturgi agama Kristen kemudian. Tradisi peribadatan

Yahudi di synagoge (kuil) berupa gaya menyanyi silabis dan melismatis

hingga kini tetap digunakan di seluruh dunia.



Kedua, Yunani Kuno, merupakan budaya yang paling

berpengaruh pada perkembangan musik di Barat melalui bangsa Romawi

yang menaklukkan mereka tetapi sekaligus banyak mengadobsi

budayanya. Sejarah Yunani baru mulai sekitar tahun 1000 SM tetapi

segera mempengaruhi bangsa-bangsa sekitarnya. Dua dewa yang paling

dipuja bangsa Yunani Kuno adalah Apollo dan Dionysus—kelak menjadi prototipe dua kutub aliran estetika yang saling berlawanan yakni klasik

dan romantik. Pemuja Apollo, memainkan instrumen musik berdawai

kithara sejenis lyre adalah kaum yang berwatak objektif terhadap

ekspresi, sederhana, dan jernih. Sebaliknya pengikut Dionysus suka

memainkan instrumen tiup aulos, bersifat subjektif, emosional, dan

berhawa nafsu besar. Doktrin etos seperti yang dijelaskan filsuf Plato dan

Aristoteles
meyakini bahwa musik memberikan efek langsung pada

perilaku seseorang yang mendengarkannya. Akibatnya, sistem sosial dan

politik menjadi belit-membelit dengan musik, pendidikan berfokus pada

musik dan olahraga senam (musica dan gymnastica), bahkan untuk

membentuk tatanan fundamental masyarakat dilakukan rasionalisasi

musik seperti: penalaan nada, memilih instrumen musik, mencipta modus

dan ritme-ritme. Ahli matematik Pythagoras menjadi orang pertama yang

meneliti perbandingan-perbandingan getaran dawai dan menetapkan

urutan nada-nada yang hingga kini menjadi dasar sistem musik diatonik.


Ketiga, Romawi Kuno, bilamana budaya musikal wilayah

Mediterania timur dicangkok-kan ke dalam wilayah Mediterania barat oleh

kembalinya serdadu-serdau Romawi, maka modifikasi dengan berbagai

selera dan tradisi-tradisi lokal yang ada tak bisa dihindarkan. Modifikasi

nyatanya bahkan hanya lebih menyederhanakan saja dari model-model

yang diadobsi. Tangga nada diatonik (tujuh nada) dijadikan standar

menggantikan struktur-struktur kromatik dan enharmonik dari sistem

musik Yunani. Romawi tidak memiliki kekayaan warisan musikal berupa:

teori akustik, konsep modus, pengelompokan ritme, organologi instrumen

musik, sistem notasi yang meliputi pitch dan durasi, dan banyak repertoar

berupa melodi-melodi yang digunakan untuk contoh-contoh pada

komposisi selanjutnya.


Sejarah Musik Era Abad Pertengahan (Medieval Era) 600-1450


Meliputi suatu periode masa yang paling panjang terkait dengan

semua kehidupan dan seni untuk pelayanan gereja. Musik untuk

keperluan ibadat, sebagai alat utama untuk memahami karya-karya

Tuhan Allah. Mewarisi modus-modus Yunani, bangsa Romawi yang

kristen mengembangkan modus-modus gereja sebagai sistem tangga

nada yang hingga kini masih digunakan dalam berbagai peribadatan

kristen. Standarisasi dalam berbagai lapangan pengetahuan juga terjadi

dalam musik, biarawan dan teoretikus musik Guido d’Arezzo (ca. 997 –

ca. 1050) merancang sistem menyanyi yang dinamakan ’solmisasi’.

Pemimpin gereja Paus Gregorius I mengatur penggunaan lagu-lagu

pujian untuk peribadatan gereja yang dikenal dengan Gregorian chant. Gaya polifoni sebagai teknologi komposisi yang menggabungkan

dua alur melodi atau lebih memperkaya rasa keindahan musikal

dibandingkan gaya monofon sebelumnya dan cikal-bakal harmoni. Pusat

musik abad ke-14 adalah Italy dengan komposer-komposer penting

seperti Francisco Landini, Giovanni da Cascia, dan Jacopo da Bologna.

Untuk pertama kali di Paris para pencipta musik Léonin dan Perotin yang

notabene adalah biarawan Katedral Notre-Dame disebut sebagai

komposer-komposer ”Aliran Notre-Dame” (The Notre-Dame School).

Sebuah risalah penting berjudul Ars Nova (Seni Baru) oleh Philippe de

Vitry muncul lebih awal pada abad ke-14 dan sekaligus menunjukkan

bahwa seni yang berkembang sebelumnya menjadi kuno.


Sejarah Musik Era Renaisans (1450-1600)


Berwatak klasik, pengekangan, menahan diri, dan kalem. Selain

tertarik pada kebudayaan Yunani Kuno, juga berkembang humanisme

khususnya di Italia dan fundamentalisme di Eropa Utara, tetapi sarat

dengan penemuan ilmiah. Kebudayaan termasuk musik berkembang baik

di dalam maupun di luar gereja. Manusia seperti telah menemukan

kembali jati dirinya terutama tampak pada idealisme kaum Protestan

yang meyakini bahwa manusia bisa berhubungan langsung dengan

Tuhan-nya. Melodi dan tekstur musik masih menggunakan modus-modus

sebelumnya, tetapi akord-akord mulai disusun dengan cara

menghubungkan melodi-melodi yang menghasilkan konsonan atau

disonan. Selain musik vokal, era ini ditandai mulainya komposisi solo

dengan iringan ansambel instrumental. Selama abad ke-16 musik

instrumental merangkak naik cepat terkait dengan perkembangan teknik-

teknik permainan instrumen yang idiomatis seperti ritme-ritme beraksen

kuat, nada-nada yang diulang-ulang, wilayah nada semakin luas dan

panjang, nada-nada yang ditahan dan frase-frase, dan banyak

ornamentasi melodi.



Renaisans dapat diartikan sebagai periode dalam Sejarah Eropa

Barat dimana manusia mulai melakukan eksplorasi terhadap dunia, baik

melalui perjalanan atau penjelajahan ke Timur maupun ke Selatan

belahan bumi, tetapi mereka juga gemar mengembangkan ilmu

pengetahuan dan kesenian. Oleh karena pikiran manusia menjadi

semakin bebas, maka musik sekuler mulai muncul dan berkembang pula

musik-musik instrumental yang semula kurang mendapatkan tempat di

lingkungan tradisi gereja. Tetapi musik gereja tetap sangat penting dan

gaya polifonik vokal sangat berkembang pada periode ini. Komposer-

komposer terpenting ialah Josquin des Prés, Orlandus Lassus, William


Sejarah MusikEra Barok (1600-1750)


Periode waktu musik Barok yang juga dikenal sebagai awal suatu

masa paling dramatik dalam sejarah musik, dikatakan sebagai mulainya

era tonal, tetapi totalitas musik yang menggunakan tangga nada diatonik

sebenarnya berlangsung hingga pada awal abad ke-20, selebihnya musik

modern mulai banyak yang meninggalkan sistem diatonik itu. Sekalipun

kata Perancis Baroque; Inggris/Jerman: Barock; Italy: Barocco—semua

menunjuk pada kata sifat ’bizaree’ (aneh, ajaib, dan ganjil)—pada

mulanya berkonotasi buruk, digunakan untuk tujuan menghina,

merendahkan, dan abnormal; tetapi definisinya semakin menjadi positif,

agung, dramatik, dan bahkan mengandung spirit kuat dalam seni. Spirit

itu diperlukan untuk mengembangkan kekayaan musikal dan menumbuhkan dengan cepat teknik-teknik yang diperlukan. Dua gaya

musik yang terpenting adalah gaya antik (prima prattica, stile antico) dan

(sconda prattica, stile moderno)
yang lebih teatrikal daripada yang

pertama. Periode pertama era Barok sebagai awal ditandai dengan

penerapan unsur dramatik pada musik terutama pada operan dan

oratorio, tetapi juga pada musik instrumental dengan menambahkan

unsur-unsur dinamik seperti forte-piano (keras-lembut).



Di Italy ada komposer-komposer antara lain Giulio Caccini,

Jacopo Peri, Claudio Monteverdi, dan Pietro Francesco

Cavalli
; di Perancis ialah Jean Baptiste Lully; dan di Jerman Heinrich

Schütz
. Periode kedua ditandai oleh adanya unsur keseimbangan

harmonik dan polifonik pada komposisi-komposisi Barok yang dilakukan

oleh para komposer Italy Arcangelo Corelli, Antonio Vivaldi, Allesandro

Scarlatti, dan Domenico Scarlatti; Inggris Henry Purcell, komposer

Perancis Francois Couperin, Jerman Johann Sebastian Bach, dan

George Frideric Handel
. Musik Barok menyumbang bagi kesempurnaan

sistem musik Barat dengan sistem tonalitas yang berbasis perkuncian,

memformulasikan nada-nada menjadi akord-akord, interrelasi melodi dan

akord dalam tangga nada mayor atau minor—menjadikan musik diatonik

bisa diterima mendunia. Dua gaya musikal yang sangat berbeda dari

Renaisans adalah gaya musik concertato dan basso continuo.



Gaya pertama menerapkan teknik kontras, kombinasi, dan

alternasi antara solo dan iringan; sedangkan yang kedua teknik

menggarap iringan musik berbasis nada-nada bas (nada paling bawah)
.

Dua gaya itu banyak digunakan dalam komposisi instrumental yang

menjadikan era ini merupakan masa gemilang musik instrumental seperti

jenis musik ”sonata” dan ”concerto”. Pusat-pusat musik Barok dan para

komposernya adalah Italia, Perancis, Inggris, dan Jerman; semua

menghasilkan beraneka ragam repertoar musik vokal dan instrumental

seperti sinfonia, overture, opera, sonata da chiesa, dan sonata da

camera
. Musik hiburan (entertainment music) secara bertahap mulai

berkembang baik secara kualitas maupun kuantitasnya dan memperkaya

musik gereja yang sudah ada. Mulai tahun 1700 beberapa bentuk musik

berbeda muncul seperti solo sonata, trio sonata, suita tarian, dan

concerto grosso.



Sejarah Musik Era Klasik (1750-1820)


Seperti yang terjadi pada era Renaisans, sebenarnya cukup sulit

mendefinisikan era ini sekalipun menggunakan tinjauan periode waktu,

perbedaan gaya-gaya musikal, perilaku estetik, idealisme, atau bahkan

norma-norma yang ditetapkan. Cara paling mudah memahami era Klasik

Byrd, dan Giovanni Pierluigi da Palestrina. ialah dengan memahami klasikisme sebagai idealisme para pemuja dewa

Apollo era Yunani Kuno. Era ini mewarisi dan mengembangkan

klasikisme secara total melalui pikiran positif, sikap tenang, seimbang

antara rasio dan rasa, dan struktur yang jernih. Jika Apollo adalah dewa

keadilan, keindahan, seni, musik, dan sebagai personifikasi dari watak

tenang dan seimbang (hamonious tranquility); maka teori penting tentang

Apollo dikembangkan Nietzsche yang mengatakan bahwa Apollo adalah

dewa kebijaksanaan, pikiran analitis, pembentuk kepribadian, refleksi diri,

dan pemahaman—yang dilawan oleh Dionysus sebagai dewa yang

melahirkan prototipe romantikisme.



Kata “klasik” bermakna sesuatu yang ber-‘kelas’ tinggi, bukan

sesuatu yang berkualitas sembarangan. Musik klasik (semua musik

serius) termasuk dalam kategori itu, tetapi era Klasik tidak mendadak

menemukan jati-dirinya melainkan dimulai oleh gaya rokoko yang riang

(galant style) khususnya di Perancis dan gaya sentimental

(empfindsamer stil) yang dikembangkan pada tahun 1750 hingga 1760-

an di Jerman. Perancis menyumbang obsesi kejernihan (lightness),

keanggunan (gracefulness), dan hiasan (decoration); sedangkan Jerman

lebih senang pada masalah rasa (sensibilities). Di Jerman suatu gerakan

kesenian yang penting adalah Sturm und Drang (”Storm and Stress”,

”Badai dan Stres”)
muncul selama tahun 1770 hingga 1780-an dipelopori

oleh pujangga besar Goethe dan kawan-kawan yang mengajak agar lebih

meningkatkan ekspresi personal dan menggunakan repertoar bangsa

sendiri dalam karya-karya seni—Jerman.



Perubahan fundamental gaya musikal Klasik dari Barok

diinspirasikan oleh Rokoko yang memurnikan kembali idealisme klasik

Yunani Kuno oleh para komposer hebat seperti Joseph Haydn, Wolgang

Amadeus Mozart, Christoph Willibald Gluck, dan Ludwig van Beethoven
.

Untuk pertama kali dalam sejarah musik bahwa musik instrumental lebih

penting daripada musik vokal. Orkestra dan musik kamar seperti kuartet,

kuintet, dan trio piano—dijadikan standar dan menggantikan dominasi

ansambel-ansambel Barok. Polifoni digantikan gaya homofoni yang

membedakan fungsi melodi dan progresi akord-akord sebagai iringan.

Bentuk musik (musical form) terpenting adalah bentuk sonata (sonata

form) yang digunakan pada simfoni, sonata, dan konserto.



Suatu gerakan kesenian yang penting ialah Sturm und Drang

(”Storm and Stress”, ”Badai dan Stres”) muncul di Jerman dipelopori oleh

pujangga besar Goethe dan kawan-kawan, mengajak seniman agar lebih

meningkatkan ekspresi personal dan menggunakan repertoar sendiri

dalam karya-karya seni. Melalui gerakan kebudayaan itu para pujangga

menggugah kesadaran cinta tanah air atau nasionalisme bagi bangsa

Jerman melalui perhatian mereka pada karya-karya seni bangsa sendiri.


Sejarah Musik Era Romantik (1820-1900)


Komposer-komposer Jerman seperti Beethoven merespon

gerakan Sturm und Drang dan menjadikan pergantian gaya musikal dan

sikap estetik yang lebih personal, nasionalistik, bebas, dan menjadikan

ciri khas Romantik. Batasan romantik berasal dari sastra Jerman pada

akhir abad ke-18, seorang penulis Franco-Swiss bernama Mme de Staël

mengaitkan gagasan-gagasan baru dengan gerakan yang terjadi pada

tahun 1813 sebagai sesuatu yang asli, modern, populer, natural, religius,

dan pemberlakuan institusi-institusi sosial. Maka musik Romantik

berbeda dari gaya sebelumnya dan acapkali dikatakan berlawanan

dengan Klasik karena wataknya yang emosional, subjektif, nasionalis,

individual, eksotis, melarikan diri, nafsu bebas, dan bahkan tidak rasional.




Sifat-sifat gaya romantik


Sifat-sifat gaya romantik sangat ditentukan oleh upaya para

komposer yang memperkaya sumber-sumber inspirasi dan sumber-

sumber material bagi komposisi mereka. Orkestra, musik piano, solo

vokal dengan iringan piano, dan opera
dijadikan sebagai jenis-jenis musik

utama, tetapi musik kamar dan musik vokal pujian agak dipinggirkan.

Metrik genap dan metrik gasal dijadikan sebagai basis metrik musik,

tetapi terkadang dilakukan juga eksperimen-eksperimen menggabungkan

keduanya secara tidak biasa. Ritme diakui sebagai suatu inti yang

penting dari masalah ekspresi dalam musik. Gaya melodi ditekankan

berasal dari gaya menyanyi dengan ciri panjang dan alur-alur lirik. Di sisi

lain kemungkinan-kemungkinan baru secara idiomatis pada perwatakan

instrumen digali dan dikembangkan. Elemen-elemen harmoni dan tonal

terus-menerus dikembangkan selama abad itu, dengan kromatikisme,

sonoritas diperkaya misalnya dengan akord tujuh dan akord sembilan,

dan bunyi-bunyi yang nonharmonis banyak digunakan secara lebih

bebas. Modulasi-modulasi semakin menjauh dari tonalnya, tetapi musik

masih berpusat pada melodi dan harmoni.



Beethoven adalah seorang figur transisional yang menghantarkan

gaya Klasik abad ke-18 menuju gaya Romantik abad ke-19. Ia adalah

komposer yang paling fenomenal dalam sejarah musik diatonik karena

kegigihannya dalam menunjukkan personalitas dan watak pribadi melalui

komposisi-komposisinya. Terinspirasi oleh adanya kekuatan-kekuatan

revolusioner pada masanya, terutama Revolusi Perancis, ia

mendeklarasikan sendiri sebagai pembaharu artistik yang merdeka,

bebas dari pengaruh kekuasaan atau patron tertentu. Pada awalnya ia

mencipta musik demi memenuhi pesanan dan imbalan finansial, tetapi

kemudian pada tahun 1820 ia mulai mendeklarasikan kebebasan dirinya

dalam mencipta musik dan hanya menulis musik jika digerakkan oleh

imajinasi dan kata hatinyas saja. Ia telah menetapkan aspek-aspek

seperti individualitas, subjektivitas, dan ekspresi emosional sebagai standar pada komposer-komposer Romantik. Kemerdekaan atau

kebebasan (freedom) adalah kata yang melekat pada komposer paling

fenomenal ini, ia berani melawan Kaisar Napoleon Bonaparte melalui

Simfoni No. 3 Eroica yang kemudian menjadi tonggak sejarah musik

Romantik
. Beethoven tampil sebagai pujangga musik dunia yang mampu

menembus batas-batas kultur Barat.


Kontras dengan eksperimen-eksperimen Schoenberg dan

Stravinsky tersebut selama dekade kedua abad ke-20 muncul aliran yang

ingin kembali kepada idaman-idaman estetika akhir abad ke-18 dan

kemudian dinaman Neoklasik. Tokoh-tokohnya ialah Paul Hindemith,

Béla Bartok, dan Sergey Prokoviev dan Alban Berg. Aliran ini berwatak

terbebas dari muatan emosional, penyederhanaan material-material,

struktur dan tekstur; dan lebih mementingkan garis-garis melodi

kontrapungtis daripada warna harmonik atau instrumental. Neoklasik

diteruskan sebagai tren utama hingga sekitar tahun 1920 dan Perang

Dunia II
berlangsung, teknik-teknik ekspetimental dikenalkan selama

dekade kedua abad ini secara bertahap dimurnikan kembali, dimodifikasi,

dan digabungkan ke dalam perbendaharaan istilah musikal yang diterima

umum.



Pasca Perang Dunia II ditandai oleh dua sikap artistik utama yang

cenderung menggabungkan unsur-unsur yang ada, Anton von Webern

membawa komposisi serial secara lebih ekstrim secara ketrampilan dan

intelektual yang berorientasi kepada Klasikisme daripada

Ekspresionisme. Stravinsky, anggota tertua dari kelompok Neoklasik,

mulai melakukan ekperimen dengan Serialisme. Musik Avant-garde mulai

dikembangkan dengan teknik-teknik yang memungkinkan menggunakan

unsur elektronika.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Buat temn2 atau semua yang butuh tulisan ini untuk bacaan tentang Kurikulum KTSP bisa dilihat di http://guruw.wordpress.com/2007/04/30/ktsp-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-whats-up/
atau bisa dibaca disini karna postingan ini juga bersumber dari http://guruw.wordpress.com/2007/04/30/ktsp-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-whats-up/
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semuanya.

KURIKULUM KTSP


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, Panduan Umum yang memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam SI dan SKL.Termasuk dalam ketentuan umum adalah penjabaran amanat dalam UU 20/2003 dan ketentuan PP 19/2005 serta prinsip dan langkah yang harus diacu dalam pengembangan KTSP. Kedua, model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman pada Panduan Umum yang dikembangkan BSNP. Sebagai model KTSP, tentu tidak dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan hendaknya digunakan sebagai referensi.

Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
belajar untuk memahami dan menghayati,
belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Landasan


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

Standar Isi


SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL)


SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.
B. Tujuan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Tujuan Panduan Penyusunan KTSP ini untuk menjadi acuan bagi satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.

C. Pengertian

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP .

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Beragam dan terpadu
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Menyeluruh dan berkesinambungan
Belajar sepanjang hayat
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

untuk silabus seni musik bisa download disini


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kesenian Rakyat dan Upacara Adat

Tari Tradisional dalam upacara adat saling berkaitan, baik sebagai pelengkap maupun sebagai perantara mencapai tujuan. Sebagai contoh, tarian untuk keselamatan dan perlindungan biasanya masyarakat mengadakan pertunjukan kesenian. Kesenian tertentu sangat dekat dengan konteks budaya dan tujuan dilakukannya upacara keselamatan dan perlindungan. Tari-tarian tertentu tersebut sering digunakan untuk upacara perkawinan, khitanan, dan bersih desa dan banyak acara lainnya. Secara hirarki pelaksanaan dan tata cara pertunjukan, tari-tarian tertentu pada pementasannya diatur dalam bentuk upacara. Tata cara pementasan dapat dirinci dan diatur sedemikian rupa sehingga dalam pelaksanaannya mampu berjalan lancar, tertib, dan selesai tepat waktu. Namun dalam kegiatan lain, pementasan tari-tarian tertentu dipentaskan banyak mengalami hambatan. Secara ilustratif kegiatan pelaksanaan pementasana acara kesenian dan tradisi upacara tertentu kurang berjalan seperti harapan. Misalnya pada saat upacara perkawinan secara umum dapat berlangsung kurang lebih seperti di bawah ini. Upacara diawali dengan acara pengenalan lebih dekat keluarga mempelai pria ke mempelai wanita. Acara bertujuan agar keluarga pria mengenal calon menantu. Selanjutnya, acara lamaran bertujuan meminta secara resmi calon penganten wanita untuk dijadikan istri. Acara berikutnya adalah memberikan peningset atau ikatan dalam bentuk seperangkat pakaian lengkap, kepada calon pengantin wanita sesuai tanggal dan hari yang ditetapkan. Sehari menjelang pernikahan dilakukan siraman baik pihak mempelai wanita maupun mempelai pria dilakukan mandi secara simbolis yang menunjuka bahwa ke dua mempelai berangkat dalam badan yang bersih. Pada acara ini juga dikenal sebagai widodareni (Jawa) yakni acara dimana berbagai kerabat mempelai pria dan mempelai wanita saling bersilahturahmi. Kemudian dilanjutkan upacara panggih pada pagi harinya dengan melakukan sederetan upaca prosesi sampai akad nikah hingga keduanya ke pelaminan. Untuk keperluan upacara bersih desa dapat dilakukan dengan beberapa tahapan yang kurang lebih dapat disebutkan adalah sebagai berikut. Upacara tradisi bersih desa dilaksanakan dalam setahun sekali yakni pada saat penduduk setelah menuai panen raya secara serentak. Tujuan pelaksanaan upacara adalah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan bahwa masyarakat diberi limpahan keberhasilan panen, cukup untuk digunakan beberapa bulan ke depan dari hasil bumi yang diperoleh pada panen raya ini. Hal ini menunjukan bahwa Dewi Sri atau Dewi Padi mengabulkan permintaan masyarakat. Tata cara dan bentuk model pertunjukannya secara umum dapat diuraikan di bawah ini. Adapun prosesi kegiatan upacara yang telah lama dan dilestarikan dengan beberapa tahapan adalah sebagai berikut:

1. Menyimpan padi di lumbung secara rapi,
2. Membersihkan jalan, kebun, halaman masjid dan bergotongroyong,
3. Mengadakan masak bersama dan kunjung-mengunjungi antar tetangga,
4. Mengadakan hiburan salah satunya pertunjukan kesenian/tari-tarian.

Adapun beberapa catatan kesenian/tari yang digunakan untuk upacara seperti di depan telah disebut adalah :


______________________________________________________________________________
No -> Kesenian/tarian ------> Asal Daerah ------------> Jenis Upacara
______________________________________________________________________________
1. -> Dolalak --------------> Purworejo/Jateng -------> Bersih Desa
2. -> Barong ---------------> Bali -------------------> Keagamaan
3. -> Rangde ---------------> Bali -------------------> Tolak Bala
4. -> Sekapur Sirih --------> Jambi ------------------> Penyambutan tamu Agung
5. -> Pangayo --------------> Sulawesi Selatan -------> Kematian
6. -> Pakarena -------------> Sulawesi Selatan -------> Penyambutan tamu Agung
7. -> Bisu -----------------> Sulawesi Selatan -------> Pelantikan Kepala Suku
8. -> Bedhoyo 5 dan 9 ------> Surakarta --------------> Pelantikan Raja
9. -> Srimpi 9 -------------> Surakarta --------------> Turunnya Raja
10.-> Bedhoyo Anglir -------> Yogyakarta -------------> Naik tahta Raja
11.-> Jothil ---------------> Yogyakarta -------------> Panen
12.-> Ndi ------------------> Irian Jaya/Papua -------> Pelantikan Kepala Suku
13.-> Tabot ----------------> Bengkulu ---------------> Pelantikan Ketua Suku
14.-> Piring ---------------> Minang/Sumbar ----------> Panen
15.-> Galombang ------------> Minang/Sumbar ----------> Penyambutan tamu Agung
16.-> Tor-tor --------------> Sumatra Utara ----------> Penyambutan tamu Agung
17.-> Cewan ----------------> Sumatra Utara ----------> Penyambutan tamu Agung
18.-> Mainang P Kampai -----> Sumatra Utara ----------> Pergaulan Remaja
19.-> Karambik -------------> Sumatra Utara ----------> Melaut
20.-> Saman/Saudati --------> Aceh/NAD ---------------> Penyambutan tamu Agung
21.-> Bantal Tapok ---------> Aceh/NAD ---------------> Pernikahan/lahirnya bayi
22.-> Gendhing Sriwijaya ---> Sumatra Selatan --------> Penyambutan tamu Agung
23.-> Paget Penganting -----> Sumatra Selatan --------> Pernikahan
24.-> Sinjang --------------> Sumatra Selatan --------> Pergaulan Remaja
25.-> Pasembahan -----------> Sumatra Selatan --------> Penyambutan tamu
26.-> Japin ----------------> Sumatra Selatan --------> Tamu kenegaraan
27.-> Cangget --------------> Lampung ----------------> Tamu kenegaraan
28.-> Selampit Delapan -----> Jambi ------------------> Pergaulan Remaja
29.-> Topeng ---------------> Jawa Barat -------------> Klasik/Kenegaraan
30.-> Jaipongan ------------> Jawa Barat -------------> Pergaulan sosial/masal
31.-> Ogoh-ogoh ------------> Bali -------------------> Upacara Ngaben/lematian
32.-> Bondoyudo ------------> Bali -------------------> Kepahlawanan
33.-> Ngemo dan Jejejr -----> Jawa timur -------------> Pergaulan Sosial
34.-> Belian ---------------> KalTim -----------------> Menyembuhkan orang sakit
35.-> Topeng ---------------> Jakarta/DKI ------------> Menyembuhkan orang sakit
36.-> Ngarojeng ------------> Jakarta/DKI ------------> Panen
37.-> Lense ----------------> Sulawesi Tenggara ------> Upacara laut
38.-> Dabang ---------------> Sulawesi Tengah --------> Upacara Asah Gigi
39.-> Kataga ---------------> NTT --------------------> Upacara sambut Tamu
40.-> Kecak ----------------> Bali -------------------> Keagamaan


Pelaksanaan upacara di atas, pada dasarnya untuk setiap
daerah dan tata cara tradisinya yang dikembangkan memiliki
karakteristik dan fungsi yang berbeda pula. Hal ini bergantung
kepada karakteristik masyarakat masing-masing daerah yang
meyakini dan mempercayai bahwa pelaksanaan bentuk upacara
tradusi dimaksud memiliki kekuatan harapan agar di kemudian
hari semakin meningkat keberhasilannya dan mendatangkan
berkah yang positif bagi kelancaran dan kelangsungan kegiatan
seperti yang diharapkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

opo?

campur
Create cool Profile Comments




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tari-Tarian dan Masyarakat Indonesia

Para siswa yang kami cintai, pada pembahasan bab ini
kalian akan dikenalkan banyak seni tari tradisi di Indonesia.
Indonesia adalah negara yang kaya atas keragaman budaya dan
suku bangsa. Setiap suku bangsa dan budaya memiliki ciri dan
kekhasan yang berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah
lainnya. Perpaduan budaya antar suku bangsa dapat
mempengaruhi perubahan. Hal ini disebut akulturasi. Perbedaan
pengaruh budaya dari satu suku bangsa dan suku bangsa lain
terjadi karena adanya kontak budaya dan hal ini sulit dihindari.
Pengaruh tersebut sa;ah satunya terjadi pada budaya seni tari.
Pada tari klasik Jawa Yogyakarta dan Surakarta dikenal
istilah Hasto Sawando, yang tertuang pada sikap tubuh, tangan
dan kaki yang antara lain adalah ngithing, nyempurit, ngepel,
ngruji. Konsep tentang sikap tari tersebut di Jawa dipahami
sebagai bentuk sikap anggota gerak yang kerap disebut motif
tangan, kaki, dan badan.
Pada tari-tarian manca daerah, tarian merupakan bentuk
seni pertujukan, akan tetapi pada sisi tertentu tarian merupakan
bentuk ritual upacara dan perayaan hari besar di daerah tertentu
pula. Kondisi ini menggambarkan bahwa perbedaan tujuan dan
bentuk penyajiaannya pada ujungnya mempengaruhi format
pertunjukan dan peran fungsi tari di masyarakat.
Pada tarian daerah yang ada di daerah tertentu musik
iringan tarinya digunakan adalah seperangkat gamelan slendro
dan pelog yang disebut satu pangkon. Di daerah lain banyak
menggunakan alat musik yang terdiri dari kendang, kenthong,
keprak, gitar, terbang/rebana, akordion, dan masih banyak lagi.
Lagu-lagu yang digunakan ada yang memiliki jenis lagu
Islami dalam bentuk salawatan. Tetapi pada sisi lain, lagu yang
ada terdiri dari lagu-lagu jenis keroncong, dan masih banyak lagi
yang antara lain adalah lagu-lagu dolanan dan lagu-lagu daerah
tertentu yang ada di sekitar tarian tersebut. Sarana magis juga ada pada tari daerah tertentu. Hal ini
tidak dapat dipungkiri bahwa pertunjukan magis menjadi model
terutama untuk tari daerah tertentu atau pertunjukan tarian
tertentu sering dikaitkan dengan kondisi klimaks tari yang
memperagakan penari dalam keadaan trance atau tidak sadar
diri. Menurut Soedarsono, trance adalah keadaan dimana penari
mamainkan peranan penting dalam komunitas dengan kekuatan-
kekuatan di luar batas kemampuan manusia umumnya. Cara ini
sering disebut kerasukan makhluk halus atau kekuatan
supranatural.
Untuk melestarikan tari-tarian daerah adalah dengan cara
merevitalisasi kembali tarian atau mengadopsi tarian ke dalam
bentuk pertunjukan lain, yakni dengan melalui pembelajaran di
sekolah-sekolah melalui bentuk intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler seperti di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Tingkat Pertama (SLTP), atau Sekolah Menengah Tingkat Atas
(SLTA).
Tari-tarian tertentu pada puncaknya akan menjadi maskot
budaya daerah. Hal tersebut banyak dimiliki oleh masyarakat
tertentu, akan tetapi dalam kenyataan tarian tertentu mampu
bertahan lestari bahkan menjadi simbul budaya bangsa Indonesia
karena intensitas dan daya magis tarian tersebut pada saat
pertunjukan.
Tari-tarian yang mengalami puncak budaya daerah pada
saat tertentu mampu menjadi maskot bangsa. Banyak tarian yang
mampu menjadi maskot bangsa adalah banyak tarian yang
berasal dari Bali, Saman dan Saudati (Aceh), Topeng (Jabar),
Srimpi dan Bedoyo, Prawiroguno, Prawirowatang (Jawa Tengah
dan Yogyakarta), serta masih banyak tari-tarian lain yang
menduduki puncak sama di daerah menjadi maskot daerah
tertentu seperti Alang Babega (Smbar), Gending Sriwijaya
(Sumsel), Cangget (Lampung), Tabot (Bengkulu), Dolalak
(Purworejo), Tari Geliat Bedug (Banten), Jothil (Gunung Kidul),
Gandrung (Banyuwangi/Jawa Timur), Rangde (Bali), Ndi (Irian
Jaya),
Kebudayaan masyarakat Jawa pada umumnya sangat
dekat dengan kebudayaan atau masyarakat keraton . Kondisi ini
patut disyukuri, bukan sebaliknya, tari-tarian di Indonesia pada
umumnya adalah memiliki dua karakter yakni terdiri dari tari
tradisional dan tari nontradisional.
Tari-tarian di Jawa Tengah patut disyukuri karena
terpelihara dengan baik. Hal ini dibuktikan oleh Bratawijaya
bahwa budaya masyarakat Jawa tidak dapat dipisahkan dari budaya keraton Yogyakarta Hadiningrat dan Pakualaman
Surakarta (Thomas Wiyasa B: 1997, 77).
Sejak dahulu, masyarakat Jawa sudah mengenal adanya
Tuhan. Hidup di dunia ada yang mengatur selain manusia. Budi
Herusatoto menyatakan bahwa roh ada, roh yang paling kuat dari
manusia. Herusatoto, Mitos dan magis yang ada sejak zaman
prasejarah diyakini oleh manusia selalu mengganggu dan
membuat situasi menjadi kurang berjalan sesuai harapan.
Orang-orang Jawa masih ada yang menganut paham
animisme dan dinamisme begitu kuat dan kental. Hal ini tidak
dapat dipungkiri bahwa mereka sulit dipengaruhi telah hadirnya
agama yang tumbuh dan berkembang di sampingnya. Agama-
agama yang telah ada di sekitar mereka adalah agama Islam,
Hindu, Budha, Kristen, Katholik, dan agama yang dianut suku
Khonghucu.
Pada masa tahun 1970-an, pengaruh animisme dan
dinamisme masih terasa, pengaruh Budha dann Hindu hingga
masa kini juga kuat mazhabnya. Hal ini juga berpengaruh kepada
sikap dan perilaku orang Jawa pada umumnya bahwa tindakan
religius orang Jawa masih memuja dewa-dewa, salah satunya
adalah dewa Padi. Pembuatan sajen atas keselamatan nenek
moyang terkait pada acara-acara tertentu berhubungan dengan
kesenian rakyat sintren, tayub, gugur gunung, ebegan, jothil, dan
masih banyak lagi jenis kesenian rakyat.
Kesenian rakyat yang berkembang di masyarakat Jawa
terdiri dari kesenian jaran kepang atau kuda lumping, tayub,
sintren, dolalak, gugur gunung, ebegan, jothil, dan lain-lain.
Kesenian rakyat ini dalam pementasannya ada yang berakhir
dengan trance atau mendem. Pada acara tertentu kesenian
rakyat jenis ini dipentaskan secara periodik dan terprogram
melalui berbagai acara yang tepat pada saat dipentaskan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS